Pemerintah Kamboja baru-baru ini mengumumkan kenaikan upah minimum bulanan bagi pekerja industri fesyen. Kenaikan ini merupakan langkah positif yang diambil untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan mengurangi kesenjangan upah di negara tersebut.
Menurut keputusan yang diumumkan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Vocational Training Kamboja, upah minimum bulanan bagi pekerja industri fesyen akan naik sebesar 4,4%. Hal ini berarti bahwa pekerja akan menerima upah minimum sebesar 192 dolar AS per bulan, mulai dari bulan Januari 2022.
Kenaikan upah ini merupakan respons atas tekanan dari para pekerja dan serikat pekerja yang menuntut kenaikan upah yang lebih layak. Industri fesyen di Kamboja adalah salah satu industri yang tumbuh pesat dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian negara. Namun, pekerja di sektor ini seringkali bekerja dalam kondisi yang sulit dan menerima upah yang rendah.
Dengan adanya kenaikan upah minimum bulanan, diharapkan bahwa kondisi para pekerja di industri fesyen akan membaik. Mereka akan mendapatkan upah yang lebih layak untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Selain itu, kenaikan ini juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja, sehingga industri fesyen Kamboja bisa semakin berkembang.
Meskipun demikian, masih ada beberapa pihak yang meragukan dampak dari kenaikan upah ini. Mereka khawatir bahwa kenaikan upah bisa berdampak negatif terhadap daya saing industri fesyen Kamboja di pasar global. Namun, pemerintah Kamboja meyakinkan bahwa kenaikan upah ini merupakan langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan memperbaiki kondisi kerja di sektor ini.
Dengan demikian, kenaikan upah minimum bulanan bagi pekerja industri fesyen di Kamboja merupakan langkah yang positif dan diharapkan dapat membawa manfaat bagi semua pihak. Pemerintah, pekerja, dan pengusaha diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan kondisi kerja yang lebih baik dan memberikan upah yang lebih layak bagi para pekerja.